Air Bersih: Sumber Kehidupan yang Semakin Langka

Pengertian Air Bersih

Air bersih adalah air yang memenuhi syarat kesehatan, baik dari segi fisik, kimia, maupun mikrobiologi. Air ini tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan bebas dari kontaminan yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Air Higienis berbeda dengan air minum, karena air bersih bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan memasak, sedangkan air minum harus memenuhi standar yang lebih ketat.

Manfaat Air Bersih

  • Menunjang kesehatan: Air bersih mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, dan hepatitis A.
  • Kebersihan dan sanitasi: Air bersih penting untuk menjaga kebersihan tubuh, rumah tangga, dan lingkungan.
  • Produktivitas: Masyarakat yang memiliki akses air bersih lebih sehat dan mampu bekerja serta bersekolah dengan baik.
  • Ketahanan pangan: Air bersih mendukung pertanian, peternakan, dan industri makanan.

Tantangan Akses Air Bersih

Meskipun air adalah sumber daya alam yang melimpah, tidak semua orang bisa mengakses air bersih. Beberapa tantangan utamanya:

  • Pencemaran lingkungan akibat limbah industri, rumah tangga, dan pertanian.
  • Kerusakan hutan dan sumber air seperti mata air yang mengering akibat alih fungsi lahan.
  • Pertumbuhan penduduk yang menyebabkan kebutuhan air meningkat.
  • Distribusi yang tidak merata, terutama di daerah terpencil atau kering.

Upaya Menjaga dan Menyediakan Air Bersih

  • Pelestarian sumber air: Menjaga hutan dan daerah resapan air.
  • Pengolahan air: Menggunakan teknologi filtrasi dan desinfeksi untuk menjernihkan dan memurnikan air.
  • Peningkatan infrastruktur: Penyediaan jaringan perpipaan, sumur bor, dan instalasi pengolahan air.
  • Edukasi masyarakat: Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan dan konservasi air.

Kriteria air higienis (atau air bersih yang aman untuk dikonsumsi dan digunakan sehari-hari) ditentukan oleh beberapa aspek fisik, kimia, dan mikrobiologi. Berikut ini adalah kriteria umum air yang dikatakan higienis:

1. Kriteria Fisik

  • Bening dan tidak berwarna (tidak keruh)
  • Tidak berbau menyengat atau aneh
  • Tidak berasa (tidak asin, asam, atau pahit)
  • Suhu air tidak terlalu panas atau dingin (sekitar suhu ruang, 20–30°C)

2. Kriteria Kimia

  • pH air netral (sekitar 6,5–8,5)
  • Tidak mengandung zat beracun seperti:
    • Logam berat (arsenik, merkuri, timbal, kadmium)
    • Pestisida atau bahan kimia industri
  • Kadar klorin sisa jika digunakan untuk desinfeksi: < 1 mg/L (WHO)
  • Total zat padat terlarut (TDS): idealnya < 500 mg/L

3. Kriteria Mikrobiologi

  • Bebas dari mikroorganisme patogen seperti:
    • Escherichia coli (E. coli)
    • Salmonella
    • Vibrio cholerae
    • Protozoa (misalnya Giardia, Cryptosporidium)
  • Tidak mengandung bakteri coliform total atau fecal coliform dalam 100 ml air

4. Sumber Air

  • Bersumber dari sumber yang terlindungi:
    • Sumur terlindung
    • Mata air bersih
    • Air PAM yang telah melalui proses filtrasi dan disinfeksi
  • Tidak tercemar limbah domestik atau industri

Dari kriteria syair angka untuk air higienis sangat sulit kita peroleh di masa sekarang akibat dari polusi dan aktivitas manusia setiap hari.